AzZakiyahMedan-Balita School mengadakan Medan Balita Fair 2013 perdana di Kota Medan, Sabtu (30/3/2013) di Pendopo USU. Mengusung tema "Mencetak Generasi Pencipta Solusi".
Acara yang mengutamakan minat dan kemampuan balita ini, diikuti oleh ratusan peserta lomba kreatifitas. Dengan menampilkan Robotik, cooking, dan stand kreatif. Sementara perlombaan diantaranya, Mewarnai, Tahfida Quran, adzan, dan tarian tradisional daerah. Kegiatan dibuka oleh Gubernur Sumut diwakili Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Suriaty MKes. Dihadiri Kepala Sekolah Balita Schooling Siti Jubaidah, Anggota DPD RI Rahmat Sah, dan perwakilan Dinas Pendidikan Sumut.
Disampaikan Ketua Panitia, Hadi Ismanto kepada Tribun Medan, selama ini lembaga pendidikan lebih mengarah kepada mendidik anak sesuai dengan kurikulum. Sifatnya memerintah dan menyuruh siswa. "Kita coba dengan mengeksplorasi apa yang sebenarnya mereka bisa dan mau, kita tinggal mengarahkan," katanya.
Seperti karya-karya seni yang dipamerkan dan dilelang untuk dana sumbangan ke Palestina itu, seluruhnya di kerjakan para siswa. Guru hanya mengarahkan, dan mencoba ikuti seperti apa gambaran yang ada dipikiran para siswa balita itu. Tidak diperintah, namun didampingi.
Pihaknya melalui kegiatan itu mengajak para orangtua dan tenaga pendidik, untuk sama-sama memotivasi anak untuk anak tidak terbebani permintaan orangtua. Dunia anak-anak harusnya dikembalikan, tetap menjadi dunia anak-anak. Balita Schooling saat ini mencoba untuk mengajak sekolah lain mencari bakat para anak. Hal itu yang dilekukan sekolah yang berdiri sejak awal 2011 di Jl Ampra Raya, Glugur Darat.
Suriaty membacakan kata sambutan Gubernur Sumut yang memberikan dukungan dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan itu. Hal sama juga disampaikan Rahmat Sah, yang sangat kagum dengan kegiatan itu. Dimana anak-anak balita bisa menampilkan pertunjukan yang luar biasa.
"Semoga ke depan, akan lebih baik. Meski untuk acara perdana, ini sudah cukup baik," ujar Rahmat yang saat itu juga diajak para siswa untuk manortor bersama dengan diberikan ulos. Rahmat terlihat tersenyum saat diarak dan manortor bersama siswa-siswa balita.
Dinas-dinas di provinsi seperti dinas pendidikan, pariwisata, dan dinas kesehatan agar membina ini dengan rutin. "Nanti saya bicara rektor, akan dibuat pendingin disini. Karena suasana ruangan seperti ini terlalu panas untuk balita. Jika rektor tidak bisa menyediakannya, akan saya sumbangkan dari yayasan kami," ujarnya berjanji.
(afr/tribun-medan.com)dilansir dari Sumber : Tribun Medan
ConversionConversion EmoticonEmoticon